Press Release dilaksanakan pada hari Senin, 14 November 2022 pukul 09.30 WIB melalui zoom meeting yang dihadiri oleh kepala kantor , pejabat pengawas dan pegawai KPPN Lubuk Sikaping serta perwakilan satker sebagai mitra KPPN Lubuk Sikaping yaitu berasal dari Kab. Pasaman dan Kab. Pasaman Barat dan juga dihadiri oleh perwakilan media massa.
Sektor penerimaan negara menunjukan hasil yang memuaskan dengan telah tercapainya target dengan persentase 148,19%. Penerimaan negara berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak yang merupakan penerimaan atas biaya yang dikeluarkan dari pemberian layanan berasal dari satuan Kepolisian, Kejaksanaan, Badan Pertanahan Nasional, Badan Narkotika Nasional, Kementerian Agama di Kab. Pasaman dan Kab. Pasaman Barat. Kinerja Belanja Negara yaitu 76,03% dengan kenaikan belanja negara yang disebabkan oleh jatuh tempo tahapan penyampaian DAK Fisik Sehingga transfer DAK Fisik pada bulan Oktober 2022 mencapai 55,8 miliar, naiknya belanja pegawai sebesar 600 juta dan barang sebesar 200 juta, telah dibukanya pagu yang diblokir beberapa satker sehingga satker bisa melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya, masih tingginya sisa pagu satker mitra kerja KPPN Lubuk Sikaping. IKPA merupakan salah satu indikator yang ditetapkan oleh Kemenkeu untuk mengukur implementasi perencanaan anggaran, kualitas pelaksanaan anggaran K/L dan kualitas hasil pelaksanaan anggaran. Ada tiga indikator yang dinilai yaitu perencanaan anggaran (frekuensi revisi DIPA, Deviasi halaman III DIPA) pelaksanaan (penyerapan anggaran, belanja kotraktual, penyelesaian tagihan, pengelolaan UP dan TUP dan dispensasi SPM) dan hasil pelaksanaan anggaran (capaian output kegiatan). IKPA KPPN Lubuk Sikaping sampai dengan bulan Oktober 2022 yaitu 91,37 dengan target 89. Tetapi yang menjadi perhatian adalah deviasi RPD dan realisasi (deviasi halaman III DIPA) yang cukup tinggi, penyerapan anggaran dan capain output diproyeksikan akan naik untuk bulan November dan Desember 2022.
Adanya Isu terkini terkait ekonomi Republik Indonesia tumbuh 5,72% di kuartal III tahun 2022 tapi akhir tahun diprediksi melambat. Hal ini dikarenakan siklus perekonomian yang biasanya memang melambat di akhir tahun, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV diperkirakan sedikit mengalami modernisasi. Kemenkeu memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi tetap berada pada kisaran 5-5,3%, hal ini melihat pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah relatif tinggi seiring kondisi Covid-19 yang lebih terkendali.